AK hanya uang saja yang diberikan oleh Sekda Bintan Azirwan kepada anggota Komisi IV Al Amien Nur Nasution untuk memuluskan izin rekomendasi alih fungsi hutan di Bintan. Azirwan juga menyediakan perempuan bagi Al Amin
Hal itu terungkap saat Majelis Hakim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan transkrip rekaman suami pedangdut Kristina itu dengan Azirwan dalam sidang kasus suap yang dilakukan oleh Azirwan kepada Al Amin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin ini (7/7).
Dalam transkrip yang dibacakan jaksa KPK Suwarji itu diketahui bahwa Azirwan menawarkan akan mencarikan “bonus” perempuan bagi Al Amin dalam pertemuan di Mistere Pub Hotel Ritz Carlton, sesaat sebelum ditangkap KPK pada 8 april 2008.
Berikut rekaman pembicaraan Azirwan (bupati Bintan) dan Al Amin (anggota DPR) melalui telepon beberapa jam sebelum bertemu di Hotel Ritz Carlton, 8 April 2008. :
Al Amin Nasution (AAN): Di mana, bos?
Azirwan (A): Di Ritz Carlton.
AAN: Namanya?
A: Mistere, tempatnya turun lift satu.
AAN: Jam berapa?
A: Jam 10-lah (22.00 WIB). Bos mau dicariin satu gitu? Tapi aku tak janji. Kalau diupayakan nanti, selera bos payah pula.
AAN: Ya, carikanlah.
Mendengar pernyataan jaksa Suwarji mengulang percakapan tersebut, Azirwan langsung menginterupsi. “Mohon izin Majelis, saya rasa hal ini tak relevan,” ujar Azirwan.
Jaksa pun tak kalah akal. Sebelum persidangan diakhiri, jaksa KPK memutar rekaman percakapan Al Amien dengan Azirwan. Berikut lanjutannya.
AAN: Ya, carikanlah.
A : Yang kira-kira udah lama aku kenal, bos ini paham kan kira-kira?
AAN: Yang kayak tadi malam kan bagus juga yang baju putih itu.
A: Tak bagus.
AAN: Udah dipakai ya?
A : (Tak jelas terpotong interupsi)
Nanti aku carikan yang bagus.
Berikut rekaman percakapan Ansar saat menghubungi Azirwan, Selasa (8/4) siang:
Ansar Ahmad (AA): Halo?
Azirwan (A): Ya, Bang.
AA: Bagaimana kemarin hasil dengan dewan, hari Senin? (Senin 7 April 2008, setelah DPR menyetujui alih fungsi hutan lindung-red)
A: Sudah bos. Cuma mesti dilanjutkan Jumat, tidak jadi masalah.
AA: Saya sudah minta tolong Pak Firman, sama Pak Wini, tolong dulu itu yang penting, supaya orang-orang itu bisa kita pegang semua. Tolong itu penting dulu, yang lain-lain belakanganlah. Itu satu, jangan dicicil-cicil. Yang kedua, yang Espasindo bagaimana? (Diduga Espasindo calon rekanan yang akan mengerjakan proyek-red).
A: Itu ada hasil rapat, sudah saya sampaikan. Pak Bupati mau ngomong dengan Pak Suganda sebentar?
AA: Ya, mana dia?
(Azirwan sepertinya mengangsurkan handphone-nya ke Suganda yang bersamanya. Suganda kemudian mengambil dan bilang halo pada bupati)
Suganda (S): Halo?
AA: Ya, Pak Ganda. Apa kabar?
S: Selamat sore, Pak Bupati.
AA: Sore, kabar baik. Lagi di Jakarta?
S: Iya, sama Pak Sekda. Bapak nggak ke Jakarta?
AA: Saya lagi Lemhannas di Jakarta, sebulan.
S: Oo… di Jakarta. Besok bisa ketemulah.
AA: Ya, ya. Nanti sama sekda nggak apa-apa. Nanti kalau ada masalah-masalah yang prinsipil baru saya turun tangan bantu.
S: Terima kasih ya Pak.
Rekaman berhenti. Ketua majelis hakim Mansyurdin Chaniago mengambil alih sidang dan bertanya kepada Azirwan. Apakah pembicaraan itu benar dengan Bupati Bintan?
“Itu pembicaraan saya dengan Pak Bupati. Terus waktu itu saya bersama Pak Suganda,” kata Azirwan.
“Suganda itu siapa?” tanya Mansyur lagi.
“Suganda itu calon investor, bukan investor,” tandas Azirwan.
Wednesday, July 9, 2008
Transkip Rekaman Al-Amin Nasution dengan Azirwan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment